Wednesday, March 25, 2015

Tn Hj Ni kata baca artikel di internet macam baca coretan di dinding tandas

 
 
Assalamualaikum wbt.
Tn Hj Ni kata baca artikel di internet (blog) macam baca coretan di dinding tandas.
Saya setuju juga, baca blog yang tak berautoriti semupama baca coretan di dinding tandas saja, boleh baca, syok sekejab kemuadian lupakan saja. Tak sama baca akhbar walaupun akhbar tersbut dikelaskan "meloya" masih berautoriti, sesetengah bahan masih boleh dipercayai kecuali ucapan Pak menteri cap ayam.

Thursday, March 19, 2015

Top 3, rakyat Malaysia yang paling faham GST

Assalamualaikum wbt
 
 

Rank no 1. Siap boleh beri penjelasan, dengan nada berkeyakinan akan kepentingan GST dan berjaya juga mempengaruhi orang lain mengatakan GST adalah terbaik.




 
Rank no 2. Walau nampak je macam tu, tapi pemahaman terhadap GST amat membanggakan, dapat membezakan yang mana kena GST yang mana tak  kena GST.
 



Rakyat Malaysia terpuji, sanggup membayar GST kerana fahamnya tentang GST walau terpaksa menerima bantuan subsidi diesel juga insentif lain sebagai nelayan je. Tapi sebagai rakyat yang patriotik tahap Gaban maka GST adalah jalan terbaik untuk kesinambungan mendapat BRIM, KRIM, GRIMM, SIRIM dan KIRIM  salam.. dan lain-lain.

Tuesday, March 17, 2015

Usahawan Muslim

 
 
Assalamualaikum wbt
untung jadi orang kaya
boleh sedekah. boleh zakat
cakap orang dengar
lalu orang hormat.
 


Friday, March 13, 2015

Tahniah awak, awak antara terawal bayar gst, semoga mendapat pahala yang berlipat ganda.

belum bulan April 2015 sudah kena bayar gst kerana bayaran tersebut untuk urusniaga bulan April 2015
 


Kalau tak mau bayar gst jangan duduk Malaysia !!!

Jangan langgar perintah Allah, hukum harus, maka harus dibayar walau anda berpendapatan cukup-cukup makan saja.


Wednesday, March 11, 2015

Hai sahabat tak perlu angkuh.

 
 
Hai sahabat, tak perlu angkuh !
Siapalah kita untuk angkuh terhadap nasihat yang diberikan oleh ibubapa, guru, sahabat atau yang lebih muda dari kita. Nasihat adalah untuk kebaikan. Atau siapalah kita untuk menolak nasihat (panduan, peraturan dan larangan) yang diberikan dalam Al Quran dan Hadis Rasulullah saw.
Sedarlah siapa diri kita, dari sperma menjadi janin, di tiup roh yang telah mengakui Allah adalah Tuhan seluruh Alam, dilahirkan, dibesarkan menjadi dewasa, tiba-tiba dengan angkuh tidak mahu mendengar nasihat kebaikan, dan memberi jawapan “saya tahu apa yang saya lakukan”. Padahal yang dilakukan adalah maksiat kepada Allah SWT.
 
 
hanya yang terbaik dikalangan terbaik yang berjaya
 
 
 
Kalau tak gugur Alhamdulillah
 
 
 
Bila lahir bapa yang masih banyak gigi kena azan kan bukan datuk yang dah tak ada gigi, (bolehke ambil upa azankan bayi baru lahir ?)
 
 
Yang ni kena belah perut baru mau keluar (keluar ikut tingkap)
 
Penjelasan Hadits Arbain Imam An Nawawi Keempat: Amalan Tergantung dari Akhirnya
Juni 20, 2009 oleh Wira Mandiri Bachrun
عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم وَهُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوْقُ : إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْماً نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ. فَوَ اللهِ الَّذِي لاَ إِلَهَ غَيْرُهُ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا [رواه البخاري ومسلم]
Dari Abi Abdirrahman Abdillah bin Mas’ud radiallahu’anhu, beliau berkata: Kami diberitahu oleh Rasulullah dan beliau adalah orang yang juur lagi terpercaya – Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
 
“Sesungguhnya telah disempurnakan penciptaan salah seorang dari kalian dalam perut ibunya selama empat puluh hari dalam bentuk sperma, kemudian dia menjadi segumpal darah selama itu pula, kemudian menjadi segumpal daging selama itu pula, kemudian Allah mengutus kepadanya malaikat, kemudian ditiupkan ruh kepadanya, lalu malaikat tersebut diperintahkan untuk menulis empat perkara; untuk menulis rizkinya, ajalnya dan amalannya dan nasibnya (setelah mati) apakah dia celaka atau bahagia. Demi Allah yang tidak ada ilah yang berhak diibadahi selain Dia. Sesungguhnya salah seorang dari kalian benar-benar beramal dengan amalan ahli surga, sehingga jarak antara dirinya dengan surga hanya satu hasta, lalu dia didahului oleh catatan takdirnya, sehingga dia beramal dengan amalan ahli neraka, sehingga dia memasukinya. Dan salah seorang di antara kalian benar-benar beramal dengan amalan ahli neraka, hingga jarak antara dirinya dengan neraka hanya sehasta, lalu dia didahului oleh catatan takdirnya, sehingga dia beramal dengan amalan ahli surga hingga dia memasukinya. (HR Bukhari dan Muslim. Shahih dikeluarkan oleh Al Bukhari di dalam [Bid’ul Khalqi/3208/Fath]. Muslim di dalam [Al Qadar/2463/Abdul Baqi]).
Penjelasan:
Ini adalah hadits ke-4 dari hadits Arba’in Nawawi. Dalam hadits ini terdapat penjelasan tentang proses penciptaan manusia di dalam perut ibunya, dan penulisan ajal, rejeki, dan lain-lainnya. Abdullah bin Mas’ud berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bercerita kepada kami dan beliau adalah orang yang jujur lagi terpercaya, yakni jujur dalam ucapannya, terpercaya dalam menyampaikan apa yang telah diwahyukan kepadanya. Abdullah bin Mas’ud memberikan pendahuluan seperti ini, karena perkara ini adalah di antara perkara ghaib yang tidak dapat diketahui kecuali dengan perantaraan wahyu. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Salah seorang di antara kalian disempurnakan penciptaannya di dalam perut ibunya selama 40 hari. . . . dan seterusnya.”
Hadits ini mengandung beberapa faedah:
1. Penjelasan tentang proses penciptaan manusia di dalam perut ibunya. Dan ia mengalami empat periodisasi. [Yang pertama] Periode Nuthfah (dalam bentuk sperma) selama empat puluh hari. [Kedua] Periode ‘Alaqah (gumpalan darah) selama empat puluh hari. [Ketiga] Periode Mudghoh (gumpalan daging) selama 40 hari. [Keempat] Periode terakhir, adalah setelah ditiupnya ruh ke dalam tubuh janin. Janin mengalami proses perkembangan dalam perut ibunya dalam tahap perkembangan seperti ini.
2. Sebelum berumur empat bulan, janin belum dapat dihukumi sebagai manusia yang hidup. Atas dasar ini, jika bayi itu keluar sebelum kandungan itu genap berumur empat bulan, maka ia tidak dimandikan, tidak dikafani, dan tidak pula dishalatkan, karena ia belum dapat disebut seorang manusia.
3. Setelah kandungan berusia empat bulan, ditiupkan ruh padanya. Maka (setelah itu), ia telah positif dihukumi sebagai manusia yang hidup. Jadi, jika setelah itu –kandungan itu keluar- maka ia dimandikan, dikafani, dan dishalatkan. Sebagaimana jika janin itu telah genap berusia sembilan bulan.
4. Adanya malaikat yang diberi tugas untuk mengurusi rahim (kandungan). Berdasarkan sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam, “Maka diutuslah malaikat kepadanya.” Yakni malaikat yang diberi tugas untuk mengurusi rahim.
5. Keadaan manusia telah ditakdirkan ketika ia berada di dalam perut ibunya, yakni telah ditakdirkan rizqinya, amalannya, ajalnya, dan apakah dia celaka ataukah bahagia.
6. Penjelasan tentang hikmah Allah, bahwa segala sesuatu di sisinya (ditetapkan) dengan batas waktu tertentu dengan takdir; tidak dapat didahulukan dan diakhirkan.
7. Setiap orang wajib merasa takut dan cemas karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengabarkan, “Bahwa seseorang beramal dengan amalan ahli surga hingga jarak antara dirinya dan surga hanya sehasta, lalu ia didahului oleh kitab (takdir), sehingga ia beramal dengan amalan ahli neraka, sehingga ia memasukinya.”
8. Seorang manusia tidak sepantasnya berputus asa, karena bisa jadi seseorang melakukan kemaksiatan dalam waktu yang lama kemudian Allah memberikan hidayah kepadanya, sehingga ia bisa mendapatkan petunjuk di akhir hayatnya.
Jika ada orang yang bertanya: Sesungguhnya Allah membiarkan orang yang telah beramal dengan amalan ahli surga, sampai jarak antara dirinya dengan surga hanya sehasta, lalu ia didahului oleh catatan takdir, sehingga ia beramal dengan amalan ahli neraka, apakah hikmah di balik itu?
Jawab: Sesungguhnya hikmah dalam hal itu adalah orang yang beramal dengan amalan ahli surga ini [1], dia beramal dengan amalan surga dalam hal-hal yang nampak di hadapan manusia, akan tetapi pada hakekatnya ia memiliki maksud yang busuk dan niatan yang rusak. Lalu niatan yang rusak itu mendominasi dirinya, sehingga ia meninggal dalam keadaan su’ul khatimah (kesudahan yang jelek). Kita berlindung kepada Allah dari hal itu. Oleh karena itu, yang dimaksud dengan sabda beliau:”Hingga jarak antara dia dan surga hanya sejengkal”, yakni kedekatan ajalnya, bukan kedekatannya pada surga dengan amalannya.
Catatan kaki:
[1]. Saya mengatakan: telah ada hadits yang menerangkan akan hal itu. Telah dikeluarkan oleh Al Bukhari di dalam (Al Jihad/2898/Fath). Muslim di dalam (Al Iman/112/Abdul Baqi).
(Dinukil untuk Blog Ulama Sunnah dari Syarah Arbain An Nawawiyah oleh Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, penerjemah Abu Abdillah Salim, Penerbit Pustaka Ar Rayyan. Silakan dicopy dengan mencantumkan URL http: //ulamasunnah.wordpress.com)
 
 
 
 
 
 
 







Monday, March 9, 2015

" Awak tak perlu nasihat saya, saya tahu apa yang saya buat"


Assalamualaikum wbt.

Kebiasaannya yang berpengalaman memberi  nasihat kepada yang baru belajar, guru memberi nasihat kepada murid, bapa memberi nasihat kepada anak, abang beri nasihat kepada adik, sahabat beri nasihat kepada sabahat.

Atau dengan kata lain yang tahu beri nasihat kepada yang tak tahu, tak kiralah yang beri nasihat itu lebih muda dari yang diberi nasihat.

Namun begitu ramai juga dengan angkuh menolak nasihat yang diberikan, seperti  tajuk entry kali ini. “Awak tak perlu nasihat saya, saya tahu apa yang saya buat”.

Selalunya nasihat yang diberikan adalah untuk tujuan kebaikan, supaya mematuhi peraturan-peraturan yang dibuat oleh sesebuah organisasi, supaya tak melanggar etika dan budaya masyarakat, supaya semua orang hidup berharmoni.

Saya mengambil satu contoh ; situasi rakan sekerja  di organisasi;  seorang sahabat menasihati sahabatnya “saya nampak awak asyik keluar saja, tengahari awak keluar awal, masuk lambat, kadang tak masuk langsung, janganlah macam tu”.

Sahabat yang kena nasihatpun jawab “ saya tahulah apa yang saya buat, awak tak perlu nasihat saya”.

Sebenarnya memang dia tahu apa yang dia buat, masuk lewat, datang lambat, Cuma dia beranggapan perbuatan itu bukan satu kesalahan besar, atau beranggapan kesalahan tersebut boleh dimaafkan atau dia beranggapan orang lain juga membuat perkara yang sama.

Bagi saya itu adalah sifat angkuh yang ada dalam dirinya, dia rasakan tindakannya melanggar peraturan adalah betul, kerana katanya dia tahu apa yang dia lakukan. Kalau tiada sifat angkuh dalam dirinya mungkin jawapannya begini “ terima kasih atas nasihat yang awak berikan, saya sedar saya telah melanggar  peraturan, saya akan berusaha tidak mengulanginya”.

Adakah melanggar peraturan kerana memprotes sesuatu ?. mungkin juga, melanggar peraturan kerana rasa tidak puas hati terhadap pengurusan organisasi atau mungkin juga kerana individu tertentu dalam organisasi, namun sikap angkuh bukan berpunca dari protes terhadap organisasi atau individu. Sikap angkuh adalah sikap atau keterbiasaan dalam diri sendiri, fikir-fikirkanlah.

 

 
Gambar atas: gambar hiasan saja.

Tuesday, March 3, 2015

Log Perjalanan

Assalamualaikum wbt
Log perjalanan 17/12/2010
dan 19/12/2010
 
 
Tolong kira sikit
 
tol dari Simpang Ampat Melaka ke Alor Setar Utara RM 72.20 sehala
Minyak dari Rumah sewa di Pengkalan Balak ke Kuala Nerang RM 120 sehala
darab dengan 24 kali perjalanan pergi balik setahun