Assalamualaikum wbt.
Artikel dibawah saya petik
dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Posting terdahulu adalah berkaitan dengan negara Cuba, dimana negara Cuba yang terbentuk pada hari ini adalah hasil revolusi yang diketuai Fiedal Castro. Cuba pada masa itu sudah tentu tidak diktiraf oleh PBB (Amerika) kerana ia bertentangan dengan segala aspek yang dikehendaki oleh Amerika. Namun pada hari ini Cuba adalah sebua negara yang berdaulat sendiri.Teruskan membaca,
Negara Islam Irak dan Syam
Walaupun secara
de jure belum diakui oleh negara lain tetapi sampai dengan awal Maret
2014 secara de facto Negara Islam Iraq dan Syam telah menguasai wilayah
seluas 400.000 km2 (400 ribu km2) meliputi wilayah di Irak dan Suriah[rujukan?]. Untuk sementara
ini Kota Raqqah
di Suriah dianggap sebagai ibu kotanya (belum resmi)
Sejarah Negara Islam Iraq dan Syam
Pada 18 Maret
2003 Pasukan Koalisi yang dipimpin Amerika Serikat menyerang Irak karena
dianggap membuat senjata pemusnah masal (walaupun pada akhirnya tidak
terbukti). Pasukan tentara Irak (tentara Saddam Hussein) dengan mudah
dikalahkan oleh pasukan koalisi tetapi rakyat Irak yang terhimpun dalam
kelompok-kelompok pejuang tetap bertahan dengan perang gerilya dalam
mempertahankan negara mereka dari invasi negara asing. Pada tanggal 15 Agustus
2005 untuk mempersatukan seluruh kelompok perjuangan di Iraq ini maka
dibentuklah Majelis Syura Mujahidin. Berawal dari Majelis Syura Mujahidin
akhirnya dideklarasikan Negara Islam Irak pada tanggal 13 Oktober 2006 dengan Abu
Umar al-Baghdady sebagai pemimpinnya.
Pada 15 Mei
2010 Diangkatlah pemimpin baru yaitu Abu Bakar Al-Baghdady untuk menggantikan
Abu Umar Al Baghdady yang telah meninggal. Seiring dengan Revolusi di Jazirah
Arab yang dikenal dengan Musim Semi Arab
dalam menumbangkan para diktator seperti yang terjadi di Tunisia, Libya dan
Mesir, maka terjadi pula revolusi di Suriah, hanya saja demonstrasi rakyat di
Suriah disambut dengan kekerasan dari Tentara Presiden Bashar
Assad. Akibatnya
Rakyat Suriah melakukan perlawaan dalam kelompok-kelompok bersenjata.
Kelompok-kelompok ini dibantu oleh para pejuang dari luar negeri termasuk dari
Negara Islam Irak. Dan ketika kelompok-kelompok pejuang rakyat Suriah ini
akhirnya mampu membebaskan beberapa kota termasuk wilayah perbatasan dengan
Irak maka menyatulah beberapa kota di Irak dan di Suriah dalam kontrol Negara
Islam Irak.
Kenyataan ini
akhirnya membuat Negara Islam Irak mendeklarasikan Negara Islam Irak dan Syam
pada 9 April 2013 dengan Pemimpinnya yaitu Abu Bakar Al-Bagdhdady juga. Pada
Maret 2014 wilayah yang telah dikontrol oleh Negara Islam Irak dan Syam
meliputi sekitar 400.000 km2 yang berarti lebih luas dari beberapa negara Arab
seperti Qatar, Emirat Arab, Bahrain, Yaman, Lebanon dan lain-lain. Pada
kota-kota yang berhasil dikuasai Negara Islam Irak dan Syam menyediakan
fasilitas umum meliputi penyediaan listrik, transportasi, sekolah dengan
buku-bukunya, kegiatan ekonomi seperti pasar, toko, pabrik roti, layanan
internet, media (koran) , pengadilan dan pengamanan dari kriminalitas.[rujukan?]
Tidak seperti
di wilayah Irak, maka di wilayah Syuriah ISIS terlibat konflik dengan kelompok
pejuang Syuriah lain seperti Jabhat An Nusrah, Jabhah Islamiyah, Ahrar AS Syam
dan lain-lain. Untuk meredakan konflik antar kelompok pejuang Suriah ini
kemudian para ulama yang dianggap netral menggelar inisiatif untuk membentuk
mahkamah syariah. Tetapi inisiatif ini tidak berjalan karena ISIS menolak
pembentukan mahkamah syariah. Akibat dari penolakan ini dan karena
statemen-statemen ISIS yang menyatakan bahwa kelompok-kelompok lain sebagai
kafir (takfiri), maka kelompok lainnya menganggap ISIS sebagai khawarij.
Sehingga para ulama membagi konflik di Suriah ini menjadi 3 pertentangan aliran
yaitu Syiah (dari pemerintah pimpinan Presiden Bashar Assad) kemudian kelompok
Khawarij (ISIS) dan kelompok Ahlussunnah waljamaah (dari kelompok pejuang
Syuriah lainnya seperti Jabhat An Nusra, Ahrar As Syam, Jabhah Islamiyah dan
lain-lain)
Pusat Manajemen Pelayanan Publik
Negara Islam
Irak dan Syam mendirikan satu lembaga pusat khusus yang membawahi berbagai
aktivitas Negara terkait pelayanan publik. Departemen itu bernama “Al Idaaroh
Al Islaamiyyah lil Khidmati al ‘Aammah” atau ↵yang berarti
“Administrasi Islami Untuk Pelayanan Publik”, dengan dikepalai oleh seorang
Direktur bernama Abu Jihad asy Syami. Kantor Al Idaaroh Al Islamiyyah
menyediakan semua layanan kebutuhan dasar bagi warga dan kebutuhan umum lain
seperti air, listrik , tepung (sembako), perawatan fasilitas umum, kebersihan
lingkungan jalur komunikasi, sampai transportasi umum.Dalam penyediaan listrik
dan saluran komunikasi, Al Idarooh Al Islamiyyah merilis daftar tarif ↵listrik hingga
batas maksimal serta tarif internet dengan harga murah.Al Idarooh Al Islamiyyah
sudah bekerja di hampir seluruh penjuru negeri, terutama Suriah Utara yang
menjadi basis terkuat Negara Islam Irak dan Syam.
Wilayah Administrasi
Negara Islam
Irak dan Syam merilis peta wilayah administrasi pada awal tahun 2014, peta
tersebut merinci 16 wilayah administrasi Negara Islam Irak dan Syam, yakni
sebagai berikut:
Di Irak:
Wilayah Selatan
Wilayah Diyala
Wilayah Baghdad
Wilayah Kirkuk
Wilayah Salahuddin
Wilayah Anbar
Wilayah Ninewa
Di Syam :
Wilayah Al Barakah (Hasaka)
Wilayah Al Kheir (Deir al Zour)
Wilayah Al Raqqah
Wilayah Al Badiya
Wilayah Halab (Aleppo)
Wilayah Idlib
Wilayah Hama
Wilayah Damaskus
Wilayah Pesisir (Al Sahel)
Rujukan
1.
^ "Iraqi City in Hands of
Al-Qaida-Linked Militants". Voice of America. 4 January 2014. Diakses 16 January 2014.
Referensi
http://shoutussalam.com/2013/12/215488/ - Berkunjung
Ke Kantor Pusat Manajemen Pelayanan Publik, Daulah Islam Iraq Dan Syam
No comments:
Post a Comment