Harimau (Panthera tigris) (juga
dipanggil harimau belang atau pak belang) merupakan spesies
binatang terbesar di kalangan empat jenis "kucing
besar" dalam genus
Panthera,
dan anggota famili Felidae.[4]
Harimau yang berasal dari Asia timur dan selatan ini ialah sejenis haiwan pemangsa dan maging. Subspesies
harimau yang lebih besar boleh mencecah panjang 3.3 meter (11 kaki) dan berat
300 kilogram (660 paun).[5][6]
Selain kebesaran dan kegagahannya, ciri-ciri terpenting yang dimiliki harimau
ialah corak belang menegak berwarna gelap yang melapisi bulunya yang berwarna
keputihan atau merah kejinggaan.
Singa (Panthera leo)
adalah mamalia
karnivor
yang terangkum dalam keluarga Felidae. Digelar Raja Rimba, ia merupakan salah satu
daripada empat jenis kucing besar dalam genus Panthera. Dengan jantannya yang
sangat besar, melebihi 250 kilogram (550 paun) beratnya, haiwan ini adalah kucing yang
kedua terbesar selepas harimau.
Singa-singa
hidup selama lebih kurang 10–14 tahun di dalam hutan belantara, manakala dalam
penawanan, haiwan ini boleh hidup melebihi 20 tahun. Singa amat suka bergaul,
berbanding dengan kucing-kucing yang lain. Sekawanan singa terdiri daripada
sekawanan singa betina dan anak-anak berkait serta sebilangan kecil singa
jantan dewasa. Kawanan singa ini sangat menjaga wilayahnya. Anak-anak singa
jantan yang telah dewasa akan diusir. Singa betina lazimnya memburu secara
berkumpulan
Oleh Natalie
Wolchover | LiveScience.com
Pertarungan antara dua kucing besar, harimau dan singa, sudah terjadi lebih
sering dari yang Anda bayangkan. Pada zaman Romawi, Colosseum sering
mempertunjukkan pertarungan antara singa Afrika dan harimau Asia untuk
menghibur penonton.
Beberapa pertarungan juga pernah diadakan di awal abad 20, dan pada beberapa
kali di zaman modern pertarungan antarspesies yang tidak disengaja di kebun
binatang berakhir dengan pemandangan berdarah — yang dipastikan akan membuat
anak-anak trauma seumur hidup.
Tetapi, bagaimana sebenarnya hasil dari pertarungan antara singa dengan
harimau?
Pernyataan tidak resmi dari catatan sejarah menunjukkan, harimau kebanyakan
menang di pertarungan pada zaman Romawi kuno, dan di pertarungan pada zaman
sekarang juga seperti itu, meski tidak selalu.
Singa dan harimau memiliki kelebihan masing-masing, dan "hasil dari sebuah
pertarungan bergantung penuh pada individu hewan: pengalamannya, gaya bertarung
dan fisiologi," kata Craig Saffoe, seorang ahli biologi di kebun binatang
Smithsonian Zoo di Washington, D.C.
"Tetapi jika aku diminta bertaruh, aku akan bertaruh untuk harimau,"
kata Craig kepada Life's Little Mysteries.
Pertama, walaupun harimau jenis tertentu lebih besar dari singa mana pun, kedua
spesies itu biasanya hampir sama besar. Meski ukurannya bervariasi, Craig
mengatakan bahwa rata-rata singa jantan Afrika dewasa dan harimau jantan Bengal
dewasa memiliki berat sekitar 400 sampai 420 pounds (180-190 kg).
Surai (bulu tengkuk) singa memberikan keuntungan fisik. Menurut Craig, baju
zirah alami tersebut melindungi leher mereka. Singa jantan memang dirancang
untuk bertarung. "Singa lebih bersifat sosial daripada harimau, jadi
ketika beranjak dewasa, singa akan lebih banyak bermain ala pertarungan karena
mereka berlatih untuk menjadi singa dominan, sementara harimau dapat melewati
sepanjang hidupnya tanpa mengalami satu pertarungan pun," katanya.
Walaupun pengalaman bertarung akan membuat singa tua lebih tangguh, namun sifat
sosial tersebut juga merupakan kelemahan terbesarnya ketika bertarung dengan
harimau.
Menurut Lion Research Center di University of Minnesota, kumpulan dari tiga
singa jantan biasanya bertarung sebagai kelompok ketika ada yang mengganggu
wilayah mereka, sementara harimau selalu melakukannya sendiri. Perbedaan itu
memengaruhi insting dari kedua spesies kucing besar tersebut.
"Apa yang saya lihat dari harimau adalah mereka lebih agresif, mereka
langsung mengincar leher, mereka langsung berniat membunuh," kata Craig.
"Sementara singa lebih seperti, 'Aku ingin memukulmu dan sedikit bermain
denganmu.' Singa mungkin sempat sedikit bermain-main karena mereka memiliki singa
lain yang menjaganya.”
“Sementara harimau tidak bisa seperti itu. Mungkin mereka dikondisikan melalui
evolusi untuk tidak bergantung kepada pertolongan siapapun dan selalu ingin
membunuh dengan cepat."
Kesadisan itulah yang memberikan harimau kelebihan.
Sebelum kita mengambil kesimpulan, ada baiknya kita memasukkan kucing besar
lainnya ke dalam arena. Bagaimana peluang jaguar Amerika melawan singa atau
harimau? Bagaimana dengan macan tutul atau cheetah?
Menurut Craig, peringkat dari para kucing besar adalah sebagai berikut: Di
peringkat teratas ada harimau, singa, dan jaguar, dan setelah mereka dari yang
paling atas adalah macan tutul, cougar, macan tutul salju, dan cheetah.
"Pertarungan yang paling menarik mungkin antara harimau Bengal berukuran
besar dengan jaguar jantan berukuran besar, karena kedua hewan tersebut
memiliki temperamen, kecepatan, ukuran, dan kekuatan yang hampir sama,"
kata Craig.
Macan tutul adalah kuda hitamnya. "Jangan meremehkan macan tutul. Mereka
kecil tetapi sangat kuat dan petarung yang ulung," kata Craig. "Siapa
yang tahu, seekor macan tutul mungkin bisa berubah menjadi mesin pembunuh dan
menumbangkan singa atau harimau."