Monday, July 6, 2015

Menolak ISIS



Assalamualaikum wbt. Petikan dari Arrahmah.com.

Terinfeksi virus KhawarijMeski ISIS menampik dirinya berpahamkan khawarij, namun dari sisi karakter dan ciri-ciri khawarij sangat melekat padanya. Seperti sabda Rasulullah, ‘Fika Imru’un Jahiliyah’, pada dirimu ada karakter jahiliyah. Sabda diatas disematkan kepada seseorang yang memiliki karakter jahiliyah sekalipun beriman kepada Allah. Iman kepada Allah adalah satu hal, dan kemaksiatannya adalah hal lain. Begitu juga ISIS, klaim bahwa ia beraqidahkan aqidah ahlus sunnah wal jma’ah adalah satu hal, namun karakternya yang mudah mengkafirkan pihak lain adalah hal yang lain. ISIS Ahlus Sunnah klaim, khawarij karakter.Karena karakter khawarij yang dimiliki ISIS inilah yang menyebabkan ia mudah menumpahkan darah kaum Muslimin dan orang-orang tak bersalah. Bahkan darah yang ia tumpahkan adalah darah orang-oarng terbaik di zaman ini. Kegemeran ISIS memerangi kaum Muslimin dan Mujahidin sudah terihat ketika ISIS masih beroperasi di Iraq dahulu kala, yaitu ketika mereka memerangi Jaisul Islam terlebih dahulu, kemudian puncaknya membantai Mujahidin Anshar Islam. Kegemaran ini berlanjut ketika ISIS beroperasi di suriah. ISIS yang karakternya seperti penderita autisme, selalu merasa benar dan tidak mau mengalah. Hampir seluruh tandzim jihad di suriah diperangi oleh ISIS, apalagi tandzim nasionalis.Autisme ISIS berlanjut ketika ISIS melawan arahan-arahan para pimpinan jihad.

 Ketika itu pula terlihat makin jelas autisme ISIS dan kebohongannya ketika berjanji akan memenuhi instruksi para pimpinan jihad, namun kenyatannya mereka malah menyerang para pimpinan jihad. Para ulama rujukan pun menjadi saasaran berikutnya. Sebagian pendukung ISIS menghukumi para ulama rujukan dengan tuduhan fasiq, munafik bahkan kafir, subhanallahi amma tashifun.Menurut syeikh al-Maqdisi, ‘…Kadangkala saya juga memandang sebagian dari mereka lebih buruk dari Khawarij’. Dasar penilaian syekh al-Maqdisi terangkai dalam beberapa poin berikut:Kelompok Khawarij mengafirkan pelaku dosa besar. Sebagian mereka (personil ISIS) ada yang mengafirkan seseorang karena ketaatannya, setelah itu ia mengganti nama ketaatan tersebut dengan maksiat, pengkhianat, dan shahawat.Rambu-rambu takfir menurut mayoritas pengikut mereka berdasarkan hawa nafsu dan permusuhan (tidak di atas dhowabit syar’iyyah). 

Mereka diliputi oleh kejahilan, kebingungan, dan angan-angan yang bodoh.Kelompok Khawarij tidak berdusta. Namun saya pernah ber-muamalah dengan beberapa dari mereka bahwa ada sebagian dari mereka yang lebih besar kedustaannya dari Rafidhah dan lebih pembohong dari Yahudi.Mereka mengangkat pedang terhadap umat terbaik Muhammad SAW dari kalangan Mujahidin, juga menghalalkan darah dan hartanya. Merekalah yang paling berani dan cepat memerangi (mujahidin) daripada memerangi kafir asli karena dianggap telah murtad—dan orang yang murtad lebih buruk dari kafir asli. Di dalam hadits disebutkan “Siapa yang memberontak dari umatku, memukul (membunuh) yang baik dan yang fajirnya dan tidak mempedulikan dari kemukminannya serta tidak menunaikan janjinya kepada orang yang dijanjikan maka ia bukan dariku dan saya lepas diri darinya.Dan barang siapa yang berperang di bawah bendera ashabiyah dan menyeru kepada kefanatikan atau marah karena fanatik kemudian terbunuh, maka terbunuhnya adalah terbunuh secara jahiliyah.” (selesai kutipan).

Syekh Ibrahim Syakaran, murid senior Syekh Ulwan berkata, Adapun pelabelan Jama’ah Daulah sebagai ‘Daulah Khawarij’ juga merupakan perkara yang jauh dari kebenaran. Karena jika kita mengkaji tentang kelompok-kelompok khawarij di dalam nash, ia dinamakan sebagai Khawarij atau Haruriyah sebagai suatu jama’ah aqidah yang mana jama’ah itu dan i’tikadnya adalah satu. Mereka terapkan aqidah tersebut dari atasan hingga bawahan.Adalah lebih tepat untuk melabeli keadaan Jama’ah ini sebagaimana perkataan “Bahwasanya para ghulat di masa ini lebih ekstrim dan lebih ghuluw daripada para ghulat di masa lampau” berdasarkan beberapa hal:Sesungguhnya khawarij di masa lalu sangat berprinsip tinggi dan menerapkan aqidah bid’ah mereka pada seluruh elemen jama’ah. Sedangkan Jama’ah Daulah menerapkan aqidah mereka berdasarkan kepemimpinan dan pengaruh.Sebagian besar khawarij di masa lalu mengafirkan pelaku dosa besar, adapun ghulat di zaman kita ini mereka tidak mengafirkan perbuatan dosa besar melainkan mengafirkan perbuatan amal shalih yang disyariatkan pada dasarnya.Khawarij di masa lalu dikenal dengan ibadah shalat dan bacaan Al-Qur’an mereka, adapun para ghulat di zaman ini mereka jauh dari ibadah ini, mereka disibukkan dengan nasyid-nasyid penyemangat dan menghabiskan waktu di media social untuk menghujat dan memaki dengan tujuan membela Jama’ahnya.

Khawarij di masa lalu dikenal dengan kejujuran mereka, sedangkan para ghulat di masa ini dikenal dengan banyaknya dusta mereka. Mereka menghalalkan dusta demi menolong kelompoknya.Bahkan dapat dikatakan bahwa dengan menisbatkan Jama’ah Daulah kepada khawarij, hal ini merusak citra khawarij itu sendiri. (selesai kutipan). - See more at: http://www.arrahmah.com/rubrik/kebengisan-isis-efek-mubahalah.html#sthash.6mpWIAJm.dpuf


Hukuman keatas mereka yg meninggalkan IS (sheikh Bari)

 Pembunuhan di Masjid Salim, Syiria.

Hjlutfi: terus berpegang pada Islam yang sebenar (ASWJ)


No comments:

Post a Comment